1 Desember 2009,
Ini hari pertama aku menapakkan kakiku di tanah Jepang. Naik dari penerbangan Soekarno-Hatta dengan JAL 726 jam 10.30 malam dan sampai jam 07.05 di Narita international airport.
Aku sudah membayangkan cuaca dingin ketika turun dari pesawat, karena sebelumnya aku menghubungi teman-teman yang sudah ada diTokyo cerita kalo di Tokyo lagi musim dingin. Agak kebingungan ketika aku harus mengisi beberapa form untuk imigrasi dan dibantu seorang petugas imigrasi aku akhirnya menyelesaikan urusan imigrasi.Dan satu hal yang membuatku surprise adalah ada seorang petugas imigrasi di bandara menyapaku dengan "selamat pagi" dan setelah bercakap-cakap dalam bahasa Inggris kemudian dia mengucapkan "terimakasih". Keluar bagian imigrasi aku mencari koperku,karena lumayan lama mengurus imigrasi dan seorang petugas bandaradengan setia menunggu dan mengantarku kepintu. Segera aku memesan tiket limousine bus menuju Tokyo City Air Terminal,tempat perjanjian ketemu dengan Miss SOnoda,staf dari Japan Institute of International Affairs. Ketika kembalian tiket aku minta dalam bentuk koin karena aku harus menelepon beliau dahulu.
Disitulah sebenarnya aku melihat ada rombongan bapak-bapak yang facenya seperti orang Indonesia dan ternyata benar karena salah satunya berkata dalam bahasa jawa,kemudian aku juga bertemu dengan sepasang sejoli yang memakai batik dan kelihatan wajah nusantaranya. Jadi ingat, sebuah keluarga yang duduk disamping deretan kursiku dipesawat semalam. Seorang bule memaki batik dan istrinya yang juga asing (tapi aku tidka tahu apakah orang jepang atau bukan) dan anaknya yang kira-kira berumur 2 tahun kurang.satu statemen yang lucu kudengar ketika Bapaknya kasih tahu anaknya dengan kalimat ",Enouh, ojo akeh-akeh". Aku tersenyum mendengarnya.
Bertemu dengan Miss Sonoda di TCAT membuatku agak grogi karena aku agak tidak pede dengan bahasa Inggrisku dan takut terjadi miss understanding. Beliau menyambutkudan menanyakan perjalananku semalam. Kemudian kita masuk disebuah kafe untuk minum teh dan dia pesan kopi. Tehnya ya tanpa gula, jadi ingat waktu ke Bandung dulu. aku bercerita tentang kehidupan dikampus dan betapa bangganya aku dengan mahasiswaku yang menggeluti kajian Asia Timur termasuk Jepang. Ketika aku bercerita tim mahasiwaku maw menampilkan Yosakoi, Miss. SOnoda berdecak kagum, dia berkata "Actually, Maybe you are know more about that dance than me".
Setelah selesai, kami menuju kantor apartment untuk mengurusi beberapa surat tinggal diapartemen tersebut. Dalam perjalanan kami melewati Istana Kaisar disebelah kanan dan kantor JIIA dan Kementrian LN Jepang disebelah kiri. Istana itu sama seperti di film produksi BBC tentang diplomat yang aku punya dirumah. ketika kuceritakan, SOnoda malah menggeleng tidak tahu dan justru tahu dariku.
Tokyo agak panas tadipagi, kami sempat harus membuka jendela kaca pintu taksi agar tidak kepanasan. Tertib,bersih dan nyaman serta cukup sepi jika dibandingkan dengan Malang dijam yang sama.
Masuk ke kantor agent apartment Sakura group, aku harus menyerahkan parport untuk difotocopy dan kemudian menandatangani beberapa dokumen. staf dikantor itu menjelaskan beberapa hal dan ketika dia mengurus kebagian dalam kami disuguhi teh hijau dan secuil (karena kecil) kue (jadi inget kue di depot mungil di Malang). ketika hendak minum teh hijau didalam mangkuk,aku bertanya kepada SOnoda,apakah harus diputar sebelum meminumnya?dia tertawa dan menanyakan apakah aku mengetahui Chanoyu?aku bilang iya, dan dikampus memang aku berncana belajar chanoyu bersama anak-anak. Dan saat itulah ada satu program yang menurutku sangat sesuai dengan penelitianku yaitu program perjalanan menyusuri salah satu bagian di Tokyo yaitu Harajuku. Biayanya 1,550 Yen atau sekitar 1,5jtalah.Kata Sonoda it's cheaper than others. OK, karena berkaitan dengan penelitianku aku ambil program ini.
Setelah semua selesai aku dapat kunci kamar dan kami naik taksi menuju ke apartement.sebenarnya apartemen tidak jauh namun karena ada traffic jam karena ada pembangunan jalan maka kami harus memutar.Saat itulah aku melihat ditengah keramaian orang berjalan dan bersepeda menyeberang jalan aku lihat seekor burung gagak hitam.terbang dengan santainya tanpa rasa takut.kemudian aku berfikir di Malang ditengah keramaian menjadi sulit menemukan burung besar kecuali kita pergi ke bonbin atau taman safari.
akhirnya kami sampai di apartment. Tidak begitu besar, mungkin sekitar 3x6m,namun lengkap dengan KM, kitchen and it's equipment, TV tempat tidur dan koneksi internet.Aku sempat pusing karena jaringan telkomsel dan XL tidak bisa,padahal kata orang bisa dipakai.untungnya ada internet. ketika diapartment, SOnoda menjelaskan tentang beberapa schedule dalam minggu-minggu pertama. dengan sangat sopan dan berhati-hati beliau mengatakan bahwa jika berkenan dan ada waktu, kami mengundang anda untuk mengikuti beberapa seminar yaitu :
1. Tanggal 4 Desember 2009, Seminar dengan tema "Multiple Dimension of the US-Japan Relationship" dengan pembicara H.E Amb. John V. Roos, Duta besar AS untuk Jepang
2. Tanggal 8 Desember 2009, Seminar dengan tema "The Obama Administration's Human Right POlicy and Its Challenges" dengan pembicara Mr. Tom Malinowski, direktur Washington Advocacy, Human Right Watch
3. Tanggal 11 Desember 2009, seminar dengan tema " The United States and Asian Regionalism : On the Outside Looking In? dengan pembicara Adjunct Professor, Elliot School of International Affairs, Gorge Washington University and Adjunct Fellow, Center for International and Strategic STudies (CSIS)
4. Jika ditambahkan satu lagi program ke Harajuku jadinya tanggal 12 Desember juga ada kegitan.
Tanpa menunggu lama aku bilang siap mengikuti seminar tersebut. Prinsipku selagi ada kesempatan bagus aku akan maksimalkan mendapatkan banyak pengetahuan. Susah sekali dapat kesempatan ikut seminar seperti ini, apalagi di Malang yang lumayan jauh dengan Jakarta.
SOnoda memberiku seperti kalender kecil yang didalamnya aku dapat mengisi jadwal kegiatan. SIp, ini pembelajaran berharga dan ingin aku terapkan dan sebarkan di anak-anak yang kadang no planing. Kamudian kami berkeliling sekitar apartment, lumayan ramai, kami ke stasiun Sangenjaya subway. kamudian SOnoda memberi tahu besok (2/12) disitu meeting point dan dia akan mengajarkan bagaimana menggunakan sistem transportasi di Tokyo. kemudian kami berjalan di pertokoan dekat apartment.ada beberapa perasaan "aman" ketika kemudian bertemu MCD, KFC (setidaknya bisa makan ayam ditengah makanan yang asing), terus toko serba 100yen dan ada bazar sepatu murah. banyak sekali kedai disitu, kemudian kami makan siang disalah satu kedai masakan jepang yang diluar ada replika makanan dari lilin dan ada harganya. Setelah itu kami memasukkan uang 1000yen kedalam satu mesin dan kemudian memilih makanan yang tersedia dikedai tersebut. wah ini hal yang baru kutemui, kemudian keluarkah struk dan ketika dimeja kami menyerahkan struk tersebut kepada pelayan. Makanan Jepang pertama yang masuk keperut hari ini adalah gohan, dan semacam bento (kalo tidak salah) yang isinya daging ikan laut dan tahu jepang serta sup tahu jamur. SOnoda menanyakan tentang muslim, ini kesempatanku untuk menjelaskan beberapa hal yang mungkin kurang dipahami orang. Dia bertanya tentang makanan yang haram dan tidak boleh dimakan yaitu daging babi. Secara klinis aku menjelaskan karena dalam daging babi terdapat cacing yang jika dimakan dapat merugikan kesehatan, makanya dilarang hehe. Kemudian dia bertanya apakah aku minum alkohol? tidak karena ini juga dilarang. Setelah selesai makan kami menuju arah pulang dan tiba-tiba sonoda berhenti dan menarikku kedepan sebuah kedai (yang menurutku kalo di kita seperti PKL tapitempatnya agak lebih keren), ada sebuah gambar masakan namun tulisannya huruf Jepang dan SOnoda mengatakan ini bacanya "nasi goreng telur mata sapi", is it your food,right?dia bertanya dan aku melihat digambar memang seperti nasgor trus dikasih telur ceplok. it's good when you are missing your country you can buy it.
Kami berpisah distasiun Sangenjaya. aku pulang sendiri, dengan PD aku berjalan ditrotoar bersama dengan orang-orang Jepang yang hilir mudik, sampai akhirnya aku tersesat hehe. untuk aku bawa peta, dan pada satu ketika aku masuk ke gang didepanku ada anak sekolah cewek mungkin SMP terlihat kawatir milhat orang asing sepertiku, untung gangnya benar dan aku segera ke apartment.
Didalam apartment aku sempatkan untuk chating dengan teman-teman di tanah air. untuk mengibati kesepian dan juga kontak kakak kelas waktu kuliah di jember, karena dia skolah di Tokyo uni dan dosenku yang sekaang kuliah di Ritsumaikan Kyoto. Aku malas keluar malam ini mau baca saja sambil istirahat, aku pengin penlitian selsai dalam dua bulan dan sisanya bisa lebih santai. Aku ingin emmaksa diriku untuk mengikuti ritme orang Jepang yang disiplin, semoga bisa bermanfaat,
Barusan ada tetangga yang mengetuk pintu dan menyapa untuk berkenalan dia adalah fellow di JIIA juga daru Georgia. Wah ini kesempatan untuk kembangkan jaringan, kami besok janjian ketemu di kantor JIIA.
Malam di apartment yang dihuni orang asing semua ini sangat sepi,sangat pas untuk belajar memang, namun yang terdengar suara gagak. waktu online dengan mirza, teman baik sewaktu kuliah dan pecinta manga, dia bilang ternyata bener di manga ada gambar gagak hitam di rumah-rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar